Peringatan Hari Cerebral Palsy Sedunia Di Grand Maerakaca
Kamis, 13 Oktober 2022 dalam rangka
memperingati Hari Cerebral Palsy Sedunia,
Komunitas Semar Cakep menggelar acara yang bersamaan dengan kopdar di Grand
Maerakaca yang berlangsung di salah satu anjungan yaitu Kota Semarang. Acara
ini antara lain sebagai peringatan gerakan kepedulian pada penyakit neurologis
atau otak yang menyerang saraf motorik.
Dalam Acara ini, juga menghadirkan
beberapa tokoh penting Kota Semarang yang ikut membantu bertumbuh dan
berkembangnya anak-anak penyandang difabel ini antara lain Walikota Semarang,
Ketua TP PKK Kota Semarang, Kadinsos Kota Semarang, Kadinkes Kota Semarang,
Direktur RSI Sultan Agung Semarang, Diskominfo Kota Semarang, Baznas Kota Semarang,
Camat Semarang Barat dan Camat Tugu. Demi kelancaran acara ini, Relawan
Semarang Hebat juga ikut membantu dan berpartisipasi dalam acara peringatan
hari Cerebral Palsy Sedunia di Kota Semarang ini. Wakil Wali Kota Semarang, Ibu Krisseptiana Hendrar Prihadi, S.H., M. M.
juga menyambut anak-anak penyandang cerebral palsy serta mengapresiasi
ketangguhan komunitas Semar Cakep, para ibu dan relawan, jajaran kecamatan
Semarang Barat serta tenaga medis yang telah mendukung aktivitas anak-anak
dengan sangat ikhlas, kuat dan sabar. Sebagai simbolik, dilakukan potong
tumpeng oleh ibu Tia dalam acara memperingati hari Cerebral Palsy Sedunia.
Pemerintah memiliki komitmen yang
tinggi dalam mendukung dan memfasilitasi kebutuhan para penyandang cerebral palsy agar mereka senantiasa
tumbuh dan berkembang, kuat dan mandiri ketika beranjak dewasa. Tentunya, dalam
peringatan hari Cerebral Palsy Sedunia
dapat meningkatkan dukungan terhadap keberlangsungan ruang difabel Semar Cakep
dan anak-anak penyandang cerebral palsy
dan untuk mewujudkan kegembiraan anak-anak berkebutuhan khusus agar dapat
merasa nyaman tinggal dan tumbuh di Kota Semarang.
Acara tersebut juga menampilkan
kegembiraan anak-anak dalam melakukan aksi membawakan lagu ojo
dibanding-bandingke karena anak-anak Cerebral Palsy memiliki dan akses yang
sama dari pemerintah, sama seperti anak-anak yang lainnya oleh karena itu “ojo
dibanding-bandingke“, serta beberapa puisi yang dibawakan oleh anak-anak
meskipun mereka memiliki kemampuan khusus yang harus didukung dan didorong
melalui treatment atau perlakuan
khusus pula.